Kita sangat perlu untuk membahas materi ini karena beberapa
alasan. Diantara alasan tersebut adalah apa yang kita saksikan dalam kehidupan
sebagian wanita muslimah di zaman ini. Kehidupan dengan segala bentuk
‘keanehannya’. Dalam beberapa hal begitu serius, tapi dalam hal-hal yang lain
sangat kurang dan jauh dari nilai-nilai agama.
Sebagai contoh, kita bisa menyaksikan seorang wanita muslimah yang
shalehah, melaksanakan syiar-syiar Islam. Namun, tidak menghiraukan kesehatan
dan kebersihan mulut dan dirinya. Tidak peduli dengan kesehatan dan aroma yang
keluar dari mulut atau tubuhnya. Atau sebaliknya, begitu besar perhatiannya
terhadap kesehatan dan kebersihan dirinya tapi melalaikan ibadah dan
pelaksanaan syiar-syiar Islam. Contoh lain, kita dapati ada seorang muslimah
mencurahkan perhatiannya pada ibadah tapi tidak memiliki pandangan yang benar
tentang Islam yang menyeluruh, ‘bagaimana Islam menyikapi alam, kehidupan dan
manusia.’
Ada yang semangat belajar Islamnya baik. Antusias menghadiri
majelis-majelis ilmu, tapi tidak menjaga lisannya dari ghibah (menggunjing) dan
namimah (mengadu domba).
Ada yang hubungan pribadinya dengan Alloh Subhanahu wa
Ta’ala baik, tapi tidak menjaga hubungan baik dengan tetangga dan
teman-temannya.Ada Yang hubungannya dengan teman-teman dan tetangganya baik
tapi tidak melaksanakan dengan baik hak-hak orang tua. Kurang-kalau tidak
dikatakan sama sekali tidak-mereka dalam berbakti kepada kedua orang tuanya.
Ada yang berbakti kepada kedua orang tuanya tetapi tidak memenuhi
hak-hak suaminya. Tampil dengan dandanan indah saat menghadiri
pertemuan-pertemuan dengan para wanita tetapi tidak pernah memperbaiki
penampilannya di depan suaminya.Ada yang berbakti kepada suaminya tetapi tidak
membantu suaminya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Atau tidak
mendukung suaminya untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan beramal shaleh.
Ada yang berbakti kepada suaminya tapi kurang memperhatikan
pembinaan dan pembentukan kepribadian anak-anaknya. Kurang memperatikan
perkembangan kejiwaaan dan akal mereka. Kurang memperhatikan lingkungan
sekitarnya yang memberikan pengaruh kepada putra-puterinya.
Ada yang memperhatikan itu semua terapi kurang silaturahimnya
kepada saudara-saudaranya.
Ada yang silaturahim terhadap keluarganya baik, tapi hubungannya
dengan lingkungan sekitarnya tidak baik. Sibuk dengan urusan pribadinya. Tidak
peduli dengan persoalan kaum muslimin dan muslimat.
Ada yang memperhatikan persoalan pribadi dan umat islam tetapi
kurang memperhatikan pengembangan pengetahuannya. Tidak menambah pengetahuannya
dengan belajar dan terus membaca.
Ada yang sibuk dengan belajar tetapi mengabaikan urusan rumah
tangga, putera puterinya dan suaminya.
Kalau kita merasa heran dari ini semua, keheranan kita akan bertambah
ketika kita mengetahui bahwa itu semua muncul dari para wanita muslimah yang
memiliki tingkat kesadaran yang cukup baik terhadap agama ini. Dari para wanita
muslimah yang tumbuh dalam lingkungan Islam dan memiliki bekal pengetahuan
agama yang tidak sedikit! Ini kadang-kadang dikarenakan tidak peduli atau tidak
memiki pandangan yang utuh yang telah diajarkan Islam. Pandangan yang
menyeluruh tentang manusia, kehidupan, dan alam sekelilingnya. Pandangan yang
mendorong seseorang untuk melihat segala sesuatu dengan seimbang. Tidak
memprioritaskan satu aspek dengan mengorbankan aspek lain.
Orang yang memperhatikan dengan cermat ayat-ayat Qur’an dan
hadits-hadits akan mendapati begitu banyaknya dalil yang menjelaskan
perilaku yang seharusnya dimiliki wanita muslimah dalam hubungannya dengan
Rabbnya, pembentukan pribadinya dan hubungannya dengan orang lain. Tatanan
hidup yang mengatur segala sesuatu dari yang besar sampai yang kecil. Semua
nash tersebut akan memberikan rambu-rambu yang mengantarkan pada kehidupan yang
terarah dan seimbang. Kehidupan yang menjamin kebahagiaan, kesuksesan di dunia
dan dan keberuntungan yang sangat besar di hari kemudian.
Semua ini yang telah digariskan oleh Islam dalam Al-Qur’an
dan sunnah akan mengantarkan seorang wanita muslimah mendapatkan kepribadiannya
yang asli. Kepribadian yang sejalan dengan fitrahnya. Sehingga melahirkan
wanita muslimah yang unggul, mulia dan istimewa dalam perasaan, pemikiran,
prilaku dan hubungannya.
Mencapai tingkat tersebut sangatlah penting bagi kehidupan
umat manusia secara umum karena wanita memiliki pengaruh yang sangat besar bagi
kehidupan generasi mendatang, mencetak para pejuang, menanamkan nilai-nilai,
menghiasi kehidupan dengan cinta, kasih sayang dan keindahan serta memenuhi
rumah tangga dengan rasa aman, tenang, tentram dan damai.
Wanita muslimah adalah satu-satunya wanita yang sanggup menerangi
dunia wanita modern yang telah jenuh dengan filsafat materialisme dan pola
hidup jahiliyah yang mendominasi kehidupan masa kini. Hal itu dengan
mengenalkan dirinya, menghadapkan dirinya pada sumber permikiran yang murni
untuk kemudian menata kembali kepribadiannya yang asli yaitu kepribadian yang
telah dibentuk oleh Al-Qur’an dan As Sunnah.
Mudah-mudahan Allah Subhaanahu Wata’aala memberikan taufiq pada
kita semua untuk istiqamah dalam agama yang telah dibawa Rasul-Nya shallallaahu
‘alaihi wa sallam.
(Sumber Rujukan: Jati Diri Wanita Muslimah oleh Syaikh Ali
Al-Hasyimi)